RADIKALISME KRITIK ATAS PENAFSIRAN
Budi Utomo, MA
Dosen Fakultas Syariah IPRIJA
Abstrak : Radikalisme dan terorisme yang belakangan merebak kembali di tanah air tidak bisa disamakan dengan jihad dalam Islam. Bahkan ketika politik internasional bergolak dan memunculkan ISIS sebagai sebuah gerakan mengatas namakan gerakan jihad Islam yang menuntut harus dilakukan melalui perang dan kekerasan. Di sisi lain ada yang beranggapan bahwa jihad mestinya dilakukan dengan jalan membangun kehidupan yang lebih baik dan bermaslahat di tengah umat manusia.
Golongan ektrim menjanjikan kemudahan masuk surga dengan mati di jalan Allah swt, perang fisik melawan orang-orang kafir menegakkan pemerintahan Islam. Golongan moderat mengajak untuk hidup di jalan Allah swt, jihad untuk melawan keterbelakangan, tanpa harus mengangkat senjata.
Kata Kunci: Radikalisme,kekerasan
Abstract : Radicalism and terrorism that emerged in the country, lately, can not be equated jihadin Islam. In fact, when internationalpolitics turbulent then led ISISas a movement in the name of Islamic Jihad, carried out by war and violence. On the other hand, there s the thought that jihad should bedone by buildinga better life and usefulfor humans.
Extreme groups, it is said, promising easy to enter heaven by dying in the way of Allah swt., the physical war against infidels and establish Islamic rule. transient, moderate group invited to live in the path of Allah swt, "not to die in the way of Allah swt., jihad against the lackof progress, without taking up arms.
Keywords: Radicalism, violence
Download Jurnal PDF Full ( Bahasa Indonesia)