Sejarah Singkat Institut Pembina Rohani Islam Jakarta ( IPRIJA)

Institut Pembina Rohani Islam Jakarta (IPRIJA) resminya didirikan pada tahun 1973 dengan pendiri Kolonel H. Abjan Solaeman (almarhum) sebagai Kepala Dinas Rawatan Rohani Islam Angkatan Darat (Disrohis AD) dengan restu KASAD sekaligus menjadi pembimbing utama, sesuai dengan surat Sekretaris Pribadi KASAD nomor : B/103/Sepri/II/1972 tertanggal 18 Nopember 1972 dengan status swasta dan bertempat kuliah di Kantor Disrohis Angkatan Darat, Jl. Kathedral  No.3 Jakarta Pusat.

Sebagai Direktur adalah Kolonel H. Abjan Solaeman (almarhum) dan dibentuk pula Dewan Penasihat/Dewan Kurator sebagai berikut :

  1. Letjen (purn) H. Sudirman.
  2. Letjen (purn) Sarbini.
  3. Dr. H. Abu Bakar Aceh.
  4. H.A. Somad Zawawi (dari Ditperta).
  5. Salim Fachry (Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Syarif Hidayatullah).

 

IPRIJA semula bernama Akademi Ilmu Dinas Rohani (AIDRI) yang bernaung di bawah Yayasan Kesejahteraan Disrohis AD atau disingkat dengan YAKADI.  Selanjutnya atas kebijaksanaan KASAD, mulai tanggal 29 Januari 1973, nama AIDRI diubah/diganti dengan nama Akademi Pembina Rohani Islam Jakarta (AKPRIJA).

Dalam perkembangan selanjutnya AKPRIJA telah mendapat status terdaftar berdasarkan surat keputusan Menteri Agama RI nomor :  Kep/D.IV/70/1975, tertanggal 25 Februari 1975, untuk Fakultas Tarbiyah Jurusan Pendidikan Ilmu Agama, tingkat Sarjana Muda.  Dalam pada itu AKPRIJA telah mampu melahirkan alumni sebanyak 150 orang. Mereka kini mendarmabaktikan di lingkungan ABRI, beberapa instansi pemerintah, dan masyarakat.

Setelah meluluskan/mewisuda sebanyak 150 orang,  terhitung tanggal 1 Juli 1979 nama AKPRIJA dikembangkan dengan nama baru yaitu Institut Pembina Rohani Islam Jakarta (IPRIJA),  program Sarjana Strata Satu (S1)

Dalam perkembangan selanjutnya, reorganisasi Disrohisad berubah menjadi Disbintalad. Pada masa itulah IPRIJA mengalami kesulitan gedung untuk pelaksanaan perkuliahan. Akhirnya, mulai tahun 1982 hingga 1986 kegiatan perkuliahan terhenti.  Mahasiswa yang telah menamatkan tingkat Sarjana Muda sebagian ada yang melanjutkan kuliah ke IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan sebagian melanjutkan ke perguruan  tinggi lainnya.

  1. IPRIJA Diaktifkan Kembali

Atas prakarsa Brigjen H.N. Nurdin sebagai Kepala Dinas Pembinaan Mental TNI Angkatan Darat (Disbintalad) dan didukung oleh berbagai pihak, antara lain Jendral Try Sutrisno sebagai  KASAD  yang  telah  memberi    sumbangan  sebesar Rp. 40.000.000,00 yang diwujudkan dalam bentuk perlengkapan perkuliahan, dan juga kesanggupan Bapak Pontjo Sutowo membelikan tanah serta membangun gedung sebagai sarana perkuliahan, maka secara resmi pada tanggal 5 Oktober 1987 IPRIJA diaktifkan kembali dengan membuka dua fakultas, yaitu Fakultas Tarbiyah Jurusan Pendidikan Agama Islam dan Fakultas Dakwah Jurusan Penerangan dan Penyiaran Islam.

Sebelum sarana tersebut siap dipakai, tempat kuliah sementara dilaksanakan di Kantor Disbintalad Jl. Kesatrian VI/1 Jakarta Timur, kemudian karena jumlah mahasiswa bertambah banyak dan sarana yang tersedia kurang memadai, akhirnya perkuliahan dipindahkan ke gedung Ditpalad lantai III yang beralamatkan di Jl. Matraman Raya.  Pembukaan kuliah perdana diisi oleh Laksamana Muda dr. H. Tarmizi Taher, Sekjen Departemen Agama RI.

 

Tonggak Perjalanan IPRIJA

No Hari Tanggal Peristiwa
1   1973 Pendirian AIDRI
2 Senin 29 Januari 1973 Perubahan AIDRI menjadi AKPRIJA
3 Selasa 25 Februari 1975 AKPRIJA berstatus "Terdaftar"
4 Minggu 1 Juli 1979 Perubahan AKPRIJA menjadi IPRIJA
5   1982-1986 IPRIJA berstatus "non AKTIF"
6 Senin 5 Oktober 1987 IPRIJA berstatus " AKTIF" kembali
7 Senin 5 September 1988 Pembentukan YAPRI
8 Rabu 31 Juli 1995 Pembentukan Dewan Kurator Iprija priode 1995-2007
9 Rabu 23 Mei 2007 Pembentukan Dewan Kurator Iprija priode 2007-2012
10 Rabu 9 Mei 2012 Pembentukan Dewan Kurator Iprija priode 2012-2016

Tonggak Kepemimpinan IPRIJA 

Status IPRIJA

NO Tanggal  Status 
     
     

 

 

#